Melihat Ke Belakang, Apakah Organisasi Mafia Masi Aktif Sampai Dengan Sekarang?

Melihat Ke Belakang, Apakah Organisasi Mafia Masi Aktif Sampai Dengan Sekarang? – Mafia Itialia di Amerika bergitu sangat melekat dalam budaya pop. Sosok anggota organisasi kriminal ini bisa ditemui di film-film Hollywood, buku, reality show, sampai video game. Kita memang seperti tak pernah puas dengan segala tetek bengek tentang mafia yang berakar dari Italia.

Mulai dari tokoh Lucky Luciano di The Godfather, sampai John Gotti di The Sopranos, sejarah dan fiksi dicampuradukkan, membuat sejarah mafia terus abadi dan diketahui orang banyak. slot indonesia

Melihat Ke Belakang, Apakah Organisasi Mafia Masi Aktif Sampai Dengan Sekarang?

Saat ini, faktanya jaringan Mafia tak sekuat dulu. Di masa keemasannya, Mafia punya pengaruh kuat pada politisi di berbagai negara, terutama Amerika Serikat dan Italia. Pada masa jayanya, Mafia mampu melakukan perampokan bersejarah di pusat transportasi di AS. Menurut FBI, La Coca Nostra, grup mafia yang dibentuk oleh imigran Sisilia, adalah “organisasi kriminal paling berbahaya bagi masyarakat Amerika Serikat.” FBI memperkirakan beberapa klan Mafia memiliki setidaknya 3.000 anggota yang tersebar di seluruh Negeri Paman Sam, dengan kantong-kantong terbesarnya terletak di Kota New York, New Jersey, dan Philadelphia. www.mrchensjackson.com

Kasus penangkapan puluhan anggota pada 2015 di New Jersey menunjukkan Mafia masih punya ketahanan yang patut diwaspadai. Mantan Plt Jaksa Agung AS John J. Hoffman, menyatakan penyelidikan yang dia kerjakan terhadap keluarga kriminal Lucchese “menyingkap fakta bahwa organisasi kriminal tradisional masih jadi ancaman bagi AS dan terus mendulang banyak kuntungan dari kerajaan kriminal yang mereka dirikan.”

Scott Burnstein mafia di AS masih bertahan, meski tidak sekuat dulu. Aktivitas mafia yang serius masih terjadi walaupun sekarang mereka tak begitu “mencampuri” urusan politisi kelas atas seperti pada masa keemasannya di dekade 1950an, 1960an dan 1970an. Sarang-sarang mafia di kota seperti New York, Chicago, Detroit, Boston, Providence, Philadelphia, dan New Jersey masih aktif dan berfungsi seperti dulu. Sementara itu, kelompok Mafia kota-kota yang punya sejarah jaringan kriminal keturunan Italia macam Cleveland, Milwaukee, Kansas City, St. Louis, LA, Pittsburgh, Buffalo, New Orleans, dan Tampa Bay melemah. Antara sudah bubar atau hendak menuju ke arah bubar.

Garis keturunan Mafia tidak diteruskan ke generasi yang lebih muda seperti di zaman dulu. Banyak anggota Mafia malas-malasan membawa anak-anak mereka masuk “bisnis keluarga”. Ini beda sekali dengan apa yang terjadi dulu.

Apa yang menyebabkan kemunduran jejaring Mafia di AS?

Melihat Ke Belakang, Apakah Organisasi Mafia Masi Aktif Sampai Dengan Sekarang?

Louis Ferrante: Dunianya yang berubah. Ada masanya ketika imigran Italia cuma punya sedikit cara menghidupi keluarga mereka. Sekarang, orang keturunan Italia punya kesempatan sama untuk mengembangkan diri seperti warga negara AS lainnya.

Christian Cipollini zaman sudah berubah mafia sudah mengalami pasang surut. Harus diakui, Mafia adalah organisasi paling langgeng yang berhasil bertahan, beradaptasi dan bertahan selama hampir satu abad. Kehancuran Mafia memang akhirnya akan datang juga, apalagi jika kita mengingat begitu banyaknya kerajaan atau kekaisaran yang begitu berkuasa dan akhirnya runtuh.

Mafia AS berkembang karena bantuan dari politisi, suplai barang selundupan, dan hasil uang keamanan. Seiring berjalannya waktu, makin sedikit orang yang mau disogok. Sementara organisasi yang lebih muda dan canggih makin piawai dalam transaksi narkoba. Selain itu, jasa keamanan di wilayah-wilayah yang dikuasai Mafia tak dibutuhkan lagi. Puncaknya adalah pemberlakuan RICO (Racketeer Influenced and Corrupt Organizations Act). Terakhir, loyalitas bukan lagi sebuah janji. Loyalitas slogan saja sekarang. Seorang Mafioso yang terancam mendekam dipenjara dan rela pindah kubu bukan suatu yang dilematis lagi seperti dulu.

Ada cara agar Mafia bisa berkuasa seperti dulu lagi?

John Alite: Kekuatan Mafia sebenarnya masih tetap ada, setidaknya sebagai organisasi pengeruk uang. Namun, ketakutan yang kini mereka hadapi adalah kalah karena tak berani sekasar dulu karena perkembangan teknologi.

Scott Burnstein: Menurutku tidak ada, mereka tak bisa mencapai status seperti yang mereka miliki di tengah abad 20. Penerapan hukum modern dan sistem legal Amerika Serikat hampir tak punya celah. “Sumber Talenta baru” mereka sudah makin mengering. Mafia tak akan pernah hilang tapi tak akan seberkuasa dulu.

Kepolisian Federal AS pasti jumawa lantaran berhasil meruntuhkan jaringan Mafia lewat kasus-kasus RICO, benar atau tidak?

Louis Ferrante: Di beberapa bagian ada benarnya. Mereka berhasil membuat orang mikir “kehidupan Mafia pantas dibelain enggak sih?” Sebenarnya, tak ada satupun penegak hukum yang mengerti bagaimana jaringan Mafia bekerja dan bagaimana cara menghancurkannya. Lagipula, judi itu legal, begitu juga dengan alkohol. Sama legalnya seperti kita minjam uang ke Bank. orang biasa tak lagi butuh Mafia. Tanpa adanya permintaan, Mafia sudah tak diperlukan lagi.

Christian Cipollini: Saya pikir RICO adalah pukulan mematikan kepada semua organisasi kriminal, ketika diterapkan dengan sangat efektif. Banyak tak sadar bahwa RICO telah diabadikan sebagai sebuah institusi pada 1970 ketika Kongres AS mengesahkan undang-undang itu, namun efektifitas beleid ini baru terlihat di dekade ’80an. Namun, masih ada faktor lain yang bermain. Benar kalau dikatakan bahwa RICO sangat menohok para monster. Tapi, di saat yang sama, kepercayaan antara mobster juga tengah gamang. Ada pula kericuhan hirarki dalam Mafia. Hancurnya skema pungli yang dulu jadi lahan basah serta masuknya banyak organisasi kriminal baru yang lebih sangggup beradaptasi.

Kira-kira bakal ada pentolan Mafia macam John Gotti or Lucky Luciano lagi tidak?

John Alite: Kalau boleh jujur, John Gotti Sr. adalah pemimpin terburuk yang pernah dimiliki jejaring Mafia. Publik benar-benar tahu sebesar apa kerusakan yang dia perbuat. Para anggota mafia sadar pasti hal ini! Apalagi sekarang kalau diingat-ingat lagi. Tapi Lucky adalah orang yang hebat. Dia tahu cari uang. Dia juga melek politik pada masanya. Sebagai Mafia, kamu harus terus beradaptasi. Gotti tak pernah melakukannya. Egolah yang menghancurkan dirinya dan mobster di bawhanya. Kelangsungan hidup organisasi Mafia harusnya ditempatkan di ata sego.

Scott Burnstein: Masih mungkin kok, buktinya masih ada kingpin Mafia saat ini. Namanya “Skinny Joey” Merlino; Dia adalah bos mafia Philadelphia. Menurut saya, dia layak disebut ikon. Skinny Joey bisa kita sejajarkan dengan dedengkot-dedengkot Mafia paling berani, dinamis dan ambisius sepanjang masa.

Menurut kalian kenapa ada begitu banyak cerita tentang Mafia dalam budaya populer?

Louis Ferrante: tahun-tahun saya menjadi Mafia adalah masa yang paling bebas yang pernah saya rasakan. Dugaan saya, ada bagian dari diri semua orang yang berharap dirinya bisa melakukan apapun yang mereka mau. Bayangkan, pasti ada orang di kantor yang bikin kamu keki hari ini, sayangnya tak bisa membedil orang ini. Banyak loh orang yang berfantasi seperti ini.

Christian Cipollini: citra romantik dunia gangster selamanya bakal selama menarik bagi kita. Bisa hidup ugal-ugalan layaknya dalam cerita Mafia, fiksi atau nyata, atau punya kekuatan tanpa batas adalah fantasi yang selalu menarik dalam budaya populer. Sepertinya ada ketertarikan dan rasa penasaran tanpa ujung tentang menyangkut kehidupan dalam dunia Mafia. Sisi yang berlawanan dari kehidupan kita, membentak bosmu, tak pernah ketakutan ditagih utang hidup senang cuma dengan minum wine mahal, makan malam mewah dan dandan habis-habisan, terus menerus menghitung uang dan balas dendam sesekali waktu, semua ini terdengar menyenangkan ketika harimu sedang kacau balau atau kamu sedang butuh pelarian mental belaka.